Berry Hitam

Ada fenomena menarik yang saya amati sejak maraknya penggunaan Blackberry. Yang pertama tentu saja pusat perhatian orang berubah dari yang tadinya HP ke alat asal Kanada ini. Kalau dulu saya masih menyaksikan ada teman yang sudah memakai BB namun belum berlangganan, namun sekarang rata-rata setiap BB sudah berlangganan karena semakin terjangkau. Kedua, adanya fasilitas blackberry messenger menyebabkan para penggunanya sebagian besar tidak lagi menggunakan sms sebagai media memberi pesan. Hal itu didukung juga dengan tidak bersahabatnya tarif sms yang dinilai sangat mahal untuk 160 karakter. Ketiga, bagi nonpengguna BB siap-siap akan ketinggalan informasi berupa berita paling mutakhir, isu-isu, gosip, dan sebagainya dan sebagainya, sebab dengan fasilitas messenger itu pula dapat dibuat fasilitas group chat. Tak heran, banyak komunitas yang tadinya biasa-biasa saja kualitas kedekatannya menjadi semakin tahu perihal anggota-anggota grupnya. Keempat, PIN BB benar-benar menjadi identitas. Tak heran jika bertukar identitas, bukan hanya bertukar nomor telepon/hp tetapi juga PIN-nya.

Tanpa mengurangi harga tomat para pengguna BB, dari sisi pribadi saya sendiri, saya merasa tidak leluasa menggunakan aplikasi messengernya. Selama ini saya cukup akrab dengan Instant Messenger lain seperti YM, Gtalk dsb. Dan messengernya BB hanya bisa dioperasikan dari device yang unik itu. Menurut saya, itulah yang tidak praktis karena sebagai user akan mengalami kemudahan jika aktivitas messenging bisa dilakukan dimana saja (PC atau laptop) dan history chat tetap tersimpan. Saya menduga jika suatu saat ada teknologi yang ‘mengcrack’ aplikasi messengernya BB se hingga bisa digunakan dari PC/laptop, maka blackberry menjadi tidak menarik lagi. Selain itu, semua percakapan di BBM terekam di servernya Research in Motion (RIM), jadi RIM sangat kaya dengan data-data chat history dari para penggunanya, dan dari sudut pandang etika, apakah RIM berhak menyimpan semua rekaman chat itu tanpa persetujuan penggunanya? Who knows..

Anyway..kok jadi berat begini yah bahasannya? tadinya saya mau keluarin unek-unek di kepala jadi entah kemana-mana….okelah..selamat beristirahat..

Comments are closed.