Kini tibalah pada jarak yang membentang, dari ribuan kata-kata. Pagi timur yang lebih benderang, mengusir dingin dan gelap lebih cepat. Saatnya menuntaskan kerja, sebelum matahari bergerak panas dan terang. Lihatlah sejenak, apakah ada jalan ke puncak sana? Mari kita siapkan rencana. Perjalanan Kita bukan sekedar panjang, ramai, jauh dan indah. Tetapi juga tentang bahaya yang … Continue reading MN.
Category: Railways
Perihal Menunggu
Hari ini, aku menemani diri dalam perjalanan menunggu kereta datang, membawa pulang impian menuju kota idaman. Seperti kereta yang tak terburu-buru, aku pun berjalan mengarungi waktu yang beriringan dengan semangat dan harapan. Di peron ini, kenangan lama terukir, berjumpa kekasih dan mengenang kembali kisah-kisah yang pernah dilalui bersama. Mungkin ada tawa, mungkin ada sedih, namun … Continue reading Perihal Menunggu
Padang Panjang
Kepada Sutan Sjahrir, Rivai Apin, A.A Navis, Mochtar Apin, dan tokoh cendekiawan kota ini. Kami menumpang, menjejakkan kaki di sini. Sebelum suatu saat zaman berubah, entah kami tiada. Di depan stasiun yang pernah menjadi tempat perjumpaan dan perpisahan, sampai bertemu kembali.
Catatan perjalanan – persinggahan.
Nak, aku baru menyadari, dan kusampaikan padamu. Rupanya kita harus berpikir ganda, sebagai pejalan sekaligus stasiun. Kita sering menggemakan bahwa hidup bukan tujuan, tetapi perjalanan. Stasiun adalah tempat persinggahan untuk tujuan berikutnya. Apakah kita lupa atau pura pura lupa.Bahwa terkadang kita menjadi tempat orang lain melakukan perjalanan, kita menjadi tempat persinggahan, bukan tujuan. Renungkanlah hal … Continue reading Catatan perjalanan – persinggahan.
May day
Halo. Kita telah melewati sepertiga tahun. Apakah kita akan mencapai sepertiga hidup kita? Tampaknya tidak mungkin. Tetapi kita bisa menghitung hari-hari, sehingga paling tidak, kita memperoleh sepertiga hati yang bijaksana. Musim tak berubah, meski hari raya telah berganti. Maka bersandar pada masa lalu masih lebih baik daripada bersandar pada ideologi, begitu bukan katamu? Tak banyak … Continue reading May day
Menjelang berbuka
Perjalanan pergi pulang dengan KRL, meskipun kadang membuat enggan, maka naik KRL dengan segala pergumulan orang orang di dalamnya, saya ikut. Menyoal impor KRL. Kenapa impor KRL jadi ramai dibanding impor beras? Toh sama sama untuk orang banyak? Siapa pemburu rente sesungguhnya? Entahlah. Yang jelas sekarang, penumpang semakin banyak setiap hari. Mereka semakin realistis, bahwa … Continue reading Menjelang berbuka
[Jurangmangu]
Begitulah. Mengapa jangan ketiduran di kereta. Pikiran masih kebawa mimpi, kebangun baca tulisan vertikal. Lihat orang-orang berbayang, pintu tertutup. Dan good bye.
Jalur 3
Hai Kabar apa? Lama tak berkabar adalah kabar itu sendiri. Kadangkala kita cukup tak bertanya, karena kabar itu adalah jumpa. Maka tempat perjumpaan adalah tempat kita bertukar kabar, tak sekedar meletakkan kalimat di kotak komentar atau mengetuk tombol hati yang mungkin tidak hati-hati. Kini waktunya berpisah, maka kita: Titip pesan suara, sampai kembali bersua.
Enigma
Apakah kau tahu, apa misteri abadi? mungkin kita sama: tidak tahu. "Apakah penting untuk tahu?" Entahlah, apakah akan menuntun pada jawaban yang sama: tidak perlu tahu.
Solitude 4
Saat itu tak semuanya benar-benar berhenti kala mencoba menghitung hujan masa lalu begitu banyak tempat rupa berganti dengan kisah lama menyusun jalur baru kereta berhenti memasuki stasiun hentakan kaki menjejak bumi setelah pintu terbuka wajah gusar karena mengganti janji tiba di rumah waktu tetap berjalan pada komposisinya Pada dinding kaca di balik hujan lamunan itu … Continue reading Solitude 4