Kompas: Jakob Oetama

Selamat jalan pak Jakob, saya mengenal Kompas dari usia belia. Dari mulai menyisihkan uang jajan demi Kompas yang datang sehari lebih lambat ke kota kelahiran saya, sampai sekarang berlangganan koran digital.

Bagi saya – meskipun dicibir orang karena headline terkesan datar – harian Kompas termasuk yang waras dari segi mutu berita. Dan cenderung berimbang, tidak meledak-ledak dan tendensius. Demikian juga kualitas foto yang ditampilkan pada headline, seperti pemberitaan kemarin, menurut saya berkelas tinggi:

selamat jalan pak Jakob. Sebuah ungkapan yang senang disebutkan Pak Jacob:

Partir, c’est mourir un peu, mais mourir c’est une grande perte.

To leave is to die a little, but to die is a great loss

Jika bapak belum pernah perjalanan Jakarta ke Jogja naik mobil, saya belum pernah naik motor. Sampai jumpa di perjalanan berikutnya.