Refleksi singkat 2010



Mengakhiri tahun 2010, saya harus berpisah dengan dompet saya. <<–penting nggak sih? Jadi untuk sementara segala urusan yang berkaitan dengan identitas diri, berkendaraan, bertransaksi, saya tidak bisa lakukan dengan nyaman.

Refleksi yang dapat saya ambil begini, saya bosan dengan alamat pada KTP saya yang lama karena KTP itu masih menggunakan alamat di tempat saya kuliah dulu. Saya mengurusnya karena kepentingan persyaratan kelengkapan kepegawaian. Akhirnya, semua database peralamatan saya menggunakan alamat itu. Mulai data di kantor, bank, stnk, dan sebagainya. Padahal, 4 tahun yang lalu saya akhiri tinggal disana. Sangat tidak mencerminkan hal yang sebenarnya.

Yang kedua, saya mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan ketika hendak mengurus KTP baru. Harus ada surat pindah bla..bla..Oke akan saya laksanakan. Namun saya sangat tidak suka, jika saya temukan kenapa ada orang yang masih bisa melakukan yang namanya “nembak.” Yah..saya juga belajar menjadi warganegara yang baik, ikuti saja prosedur yang sudah dibuat. Agak sedikit “ribut” aja kalau ternyata hak-hak kita tidak diindahkan.

Disamping itu, saya melihat berhubung sekarang adalah hari terakhir tahun ini, di facebook sudah bertaburan update status dari teman-teman yang menyatakan resolusinya di tahun 2011. Meniru apa yang menjadi motto situs ilmukomputer.com, “ikatlah mimpi dengan menuliskannya”. Tentu ada banyak hal-hal yang ingin kita capai dan raih di tahun depan. Entah itu punya sawah, punya peternakan, bisa komputer, lulus kuliah, menikah, punya anak, makin pintar, makin bijaksana, makin sehat, makin sejahtera, makin damai, makin gemuk, makin langsing, makin cantik, makin bersahaja, dan banyak lagi makin makin lainnya atau pingin pingin lainnya. Tapi saya mau mengatakan-dengan mengutip kata seorang bijak, bahwa menikmati hidup adalah dengan bersyukur. kalaupun saya ingin menceritakan betapa baiknya Tuhan kepada saya,  rasanya tidak cukup paragraf-paragraf ini menuliskannya.

selamat menjelang tahun baru 2011. Tetap semangat, dan jangan menyerah.

Comments are closed.