Damai BersamaMu: Sebuah Refleksi

Berjumpa lagi dalam ruang mayakini memasuki bulan puasa Tak kuasa juga saya menahan haru, tatkala menyaksikan ruang yang kosong. Salah satu sudutnya adalah meja saya yang menjadi saksi tempat berkumpul saya dan teman-teman untuk melakukan ritual sebelum bekerja: Ngopi. Menggiling kopi yang dibawa bergantian saya, Bisma, dan Om Taofik. Memfilter kopinya, lalu membaginya ke cawan … Continue reading Damai BersamaMu: Sebuah Refleksi

dankbaar zijn

kali ini saya harus berterimakasih pada satu-satunya tempat fotokopi yang buka 24 jam di Jogja. Mengapa tidak? karena saya tidak punya ide, kemana saya akan pergi menjilid laporan di pagi hari.Perjalanan saya mencari tempat fotokopi dimulai dari googling dengan kata kunci "fotokopi 24 jam di Jogja." Saya melihat di sebuah hasil pencarian, seorang bertanya di … Continue reading dankbaar zijn

Recharging

Ibarat handphone dan laptop yang harus senantiasa diisi baterenya kalau mau terus digunakan, manusia juga layaknya perlu direcharging dengan pengetahuan supaya bisa digunakan. Bulan-bulan puasa sedang ada diklat. Hari pertama udah dicecokin dengan akun-akun Encumbrance, Reserve for encumbrance, Tax receivable, estimated uncollectible taxes receivable, dst, dst,...barang ape pula ini...Salah satu akibat belajar fund accounting adalah … Continue reading Recharging

Tamu tak diundang

Malam jumat lalu (26 Februari 2009) terjadi kejadian lucu yang mungkin tidak akan terlupakan. Sejak Senin minggu lalu, saya dan teman-teman memang sudah menjadi penghuni sementara di Kabupaten Sumedang. Persoalan yang umumnya muncul adalah soal makan. Walau saya bukan pelaku wisata kuliner sejati (yang tahu taste makanan enak apa tidak) tapi saya bisa menilai, makanan … Continue reading Tamu tak diundang