Tag: Senja
Menjelang berbuka
Perjalanan pergi pulang dengan KRL, meskipun kadang membuat enggan, maka naik KRL dengan segala pergumulan orang orang di dalamnya, saya ikut. Menyoal impor KRL. Kenapa impor KRL jadi ramai dibanding impor beras? Toh sama sama untuk orang banyak? Siapa pemburu rente sesungguhnya? Entahlah. Yang jelas sekarang, penumpang semakin banyak setiap hari. Mereka semakin realistis, bahwa … Continue reading Menjelang berbuka
Kamis jingga
Sungguh Kamis yang panjang. Memulai dari subuh hingga Maghrib. Dua kota dalam sehari perjalanan. Perjumpaan dari matahari terbit hingga terbenam saya hayati dalam perjalanan ratusan kilometer. Maka keputusan saya untuk mempercepat pulang dari Bandung adalah keputusan tepat. Selain memang tidak ada lagi yang harus saya tunggu, maka penghiburan saya sore ini adalah gambar langit yang … Continue reading Kamis jingga
GBK #6
Walaupun sedikit merasa bersalah, karena Minggu ini adalah Minggu passion. Dimana seharusnya saya hadir dalam kebaktian Minggu sengsara. Sekilas ketika sepulang dari GBK, saya melewati gereja St. Theresia di Sarinah, saya melihat sedang ada ibadah jalan salib. Namun karena terlanjur mengiyakan perjumpaan dengan karib, saya meneruskan langkah ke Stasiun Juanda. Sebagai pengingat, pada Minggu passion … Continue reading GBK #6
Danau Kenanga
hari semakin rendah,akan bersembunyi di balik jendela-jendelabagi yang menanti bedug berkumandangWaktu terasa begitu lamanamun sepi tak begitu terasa menyapa Semoga senja yang merangkul datangmemberi janji dalam kedatangannya yang sebentaria akan kembali dalam kesahajaanbersama yang menanti-nanti dalam diam. Pondok cina, akhir Maret 2023
Percakapan di ujung senja
Memang tidak mudah untuk tidak takut. Barangkali kita hanya perlu memejamkan mata kita sebentar, berkhayal, melamun, barangkali tidur, dan besok kita sudah bangun dan kita tahu bahwa kita sudah tidak takut muda lagi. seusai senja di timur Bintan, 2403.2023
Yang tinggal
Sengaja senja tidak merencanakan kedatangan Ke haribaan lini masa Tuan dan Puan Maka kedatangannya dirayakan sebagai penghiburan, sebelum hilang harapan.
Tilik senja
Dan pada ujung hari yang dimatangkan oleh senja Jingga menjadi kata-kata tak bersuara. Mari kita berbagi perkara, tentang apa yang menjadi nubuat semesta. Namun ingatlah, Jika dunia akan berakhir esok, kita menggantung harap pada, rembang senja hari ini.
Pesona jingga
Apakah perlu kita bertaruh, tentang waktu siapa yang paling muram dari antara deretan waktu tunggu perjumpaan bulan dan matahari? Rasanya tidak penting lagi siapa yang menang, karena dalam waktumu ada waktuku menyusun siasat untuk bertahan, dari serbuan kata-kata. Waktu sela tiba. Akan kubasuh luka-luka dengan air mata yang telah menjadi telaga. Setelahnya aku menyerahkan diri … Continue reading Pesona jingga
Eunoia
Kepada anakku, Renungkan hal ini, semoga tiap peristiwa mengajarimu, bahwa tiap hari ada akhirnya, tiap pagi ada petangnya hendaklah di dua waktu itu, kau hadir dan merasakan keajaibannya. sehingga hidupmu terasa tak sekedar peristiwa.