naroyabek

Apakah masih segar dalam ingatanmu, bermufakat berjumpa di kota ibu, menyisihkan hari dengan kucur peluh. maka pada tempat ini adalah pusat kelegaan dari desakan himpitan orang-orang yang juga memiliki misi yang sama. zaman dan rupa berganti, sejak kita bukan siapa-siapa. dan tetap tidak siapa-siapa.

Alkisah

Nak, Semasih muda, pergilah bertualang. Datangi tempat-tempat baru, temui orang-orang baru. Jatuh dan bangunlah. Mencintai dan patah hatilah, kecewa dan giranglah. Dan kelak kau akan mengerti, mengapa semesta terdiri dari cerita.

Waktu

Pagi yang terburu, berkejaran dengan rintik hujan yang menunda tiba sejak subuh. Setelah suara membelah malam-malam yang tadinya senyap kembali suara-suara menyapa pada langit kota yang angkuh ada ribuan asa melintas pada jalan kota yang dingin: "berilah kami pada hari ini, Waktu kami secukupnya, Amin."

Pulang

Engkau pasti merindukan suatu kata, "Aku pulang" Demikianlah kata yang juga dinantikan, oleh para porter stasiun, yang melihat dengan tangannya, kata-kata berjumpa dalam pelukan dan ciuman. ia kembali menunggu, kata-kata yang beruntung, pada waktu yang tepat terburu-buru, atau pulang yang terlambat. "terima kasih"

Acta est fabula.

Cobalah untuk mengeja kata ini pada akhir lini masa penanda waktu. Ada berapa banyak semoga dan mudah-mudahan. Di dalamnya terdapat keberserahan, kebertahanan, kepasrahan, harapan, dan terselip bahasa bahasi. Kurang lagi satu tahun. Satu tahun yang seharusnnya berharga, tiga ratus lebih kisah seharusnya dapat kau buat, karena setiap harimu adalah cerita baru. Bagaimana engkau menyematkan makna … Continue reading Acta est fabula.