Tamu tak diundang

Malam jumat lalu (26 Februari 2009) terjadi kejadian lucu yang mungkin tidak akan terlupakan. Sejak Senin minggu lalu, saya dan teman-teman memang sudah menjadi penghuni sementara di Kabupaten Sumedang. Persoalan yang umumnya muncul adalah soal makan. Walau saya bukan pelaku wisata kuliner sejati (yang tahu taste makanan enak apa tidak) tapi saya bisa menilai, makanan itu emang enak atau enak banget, wakakakaakk…

Malam itu, kembali saya dan teman-teman bingung menentukan mau makan dimana, akhirnya saya memberikan usul untuk makan di sebuah tempat yang saya rasa adalah rumah makan. Apalagi setelah saya konfirmasi dengan penduduk setempat, semakin sah saja pre analysis-nya. Keadaan rumah makan itu lumayan ramai, apalagi kami melihat ada music live, beberapa anak muda sepertinya melakukan orkes kamar (hehehe macam betul aja). Dari awal sudah curiga, sebab sepertinya ini bukan rumah makan, tapi seperti ada ulangtahun arisan apa gitu…cuma, mau bagaimana, mobil rombongan kami sudah masuk ke dalam pelataran parkir itu.

Untuk mengurangi kecurigaan saya, saya menanyakan kepada petugas parkir.

“Mas, ada perayaan yah?”

“Iya, nggak papa, gabung aja.”

Keadaan restoran itu cukup penuh, hampir tidak ada lagi tempat duduk. Akhirnya, kami dipersilahkan duduk di sofa. Seperti biasa, kita minta menu.

Seorang pria datang menghampiri kami,

“Maaf pak, kebetulan hari ini kita launching, jadi hari ini belum ada pesanan, semuanya gratis, silahkan ambil di sebelah sana. “

Wakss….kita menjadi salah tingkah,

“Maaf-maaf pak, kita nggak tahu ada acara ini, bener…wah…..selamat ya bu…..besok aja deh kami datang kesini, kata mbak Diana”

“Yah..jangan begitu bu, udah terlanjur di sini, ayo silakan diambil makanannya, nanti pamali kata orang Sunda”

Akhirnya, kita berlima makan gratis di tempat itu. Ternyata bukan hanya makan, dikasih teh botol juga. Semua menyalahkanku, “ini pasti gara-gara kau searching di google, makan gratis ya vry.” kata mbak Diana. Walau tadi malu, tapi makanannya habis juga, wkwkwkwwk

Dan mbak Rizkah juga makan dengan lahap.

“Nyesal gw nggak ambil banyak, ennak banget” katanya.

Asli deh..ini pengalaman paling unik selama hidup. Akhirnya kita pulang seraya mengucapkan selamat pada Ibu pemilik rumah makan ini, dan berjanji akan datang lagi. Sayangnya si Ibu pemilik mengatakan belum tahu kapan resminya restoran ini beroperasi, soalnya malam itu hanya mengundang relasi dan teman-teman dekat anaknya.

Ahh…enaknya jadi tamu tak diundang…..

Comments are closed.