Till We Meet Again

Sekali waktu pernah membaca artikel di Harian Kompas yang menceritakan bahwa kadangkala untuk sesuatu hal yang seharusnya dilakukan, tak perlu mempertanyakan sebab hal itu harus dilakukan. Intinya, terima saja dulu, karena memang sudah ada proses di belakangnya. Saya hanya menuliskan ulang apa yang saya dapat dari membaca artikel itu.

Hal itu berkaitan dengan penggunaan kata “sampai ketemu” yang sesungguhnya tidak punya dasar pembentukan. Bila kata “temu” dianalogikan dengan kata “jumpa”,  dan mendapat imbuhan ber, maka akan bermakna melakukan pertemuan atau melakukan perjumpaan.

Jadi, bila diikutkan dengan kata sampai + berjumpa atau sampai + bertemu, maka akan bermakna sampai melakukan pertemuan (kembali) atau sampai melakukan perjumpaan (kembali). Nah, cenderung kita menggunakan kata “sampai ketemu”, sebagai penutup surat/email atau salam perpisahan dengan rekan/sejawat. Dari analisis sederhana pembentukan imbuhan, ternyata kita bisa buktikan bahwa “ketemu” itu adalah kata yang tidak baku.

Namun, menurut pendapat pribadi saya, masih kurang subjeknya. Masih lebih tepat ungkapan dalam bahasa inggris yang mengatakan till we meet again, dimana komponen kalimat menjadi lengkap karena ada subjek dan predikatnya. Yah..dari kajian yang awam ini, paling tidak menambah wawasan kita.

Sampai kita bertemu kembali…..
 

Comments are closed.