Kertas elektronik?


Dalam bekerja, saya seringkali membutuhkan fotokopi (istilah fotokopi apakah itu sudah diserap ke dalam Bahasa Indonesia, saya tidak tahu). Berhubung di tempat saya, yang namanya hardcopy masih merupakan kebutuhan yang besar, maka mau tidak mau, media fotokopi menjadi wajib tersedia di ruangan. Setelah adanya mesin printer sekaligus scanner dan fotokopi, pekerjaan untuk bolak-balik ke ruangan yang punya mesin fotokopi menjadi jauh berkurang. Masa untuk fotokopi 2-3 lembar saya harus beranjak ke ruangan yang ada mesin fotokopinya? (Ruangan saya di lantai 3, ruangan yang ada fotokopinya di lantai 11).


Saya juga membeli mesin pintar ini untuk kebutuhan di rumah, lumayan, soalnya nyari tempat fotokopian jauh. Harganya tidak mahal, masih di bawah 1 juta. Sekarang malah dekat dengan angka setengah juta. Seringkali untuk kepentingan fotokopi ktp lah, ngescan dokumen, sampai print foto bisa dilakukan di rumah. Tapi saya tidak beli peralatan jilid spiral segala kok, repot soalnya.

Kembali ke topik, walau katanya sudah zaman paperless, saya akui saya masih belum terbiasa sepenuhnya, ada kalanya mata masih lebih enak melihat goresan stabilo boss dibanding melototin file pdf atau doc. Keuntungan bentuk softcopy, bagi saya adalah adanya fasilitas Ctrl+F.

Udah dulu, besok saya mau menulis tentang bagaimana penggunaan kertas di tempat yang saya saksikan. Selamat berakhir pekan.

Comments are closed.