nawa warsa

Sembilan tahun ya…

Perjalanan nulis di blog sudah melewati jalan yang cukup panjang. Dari mulai nulis di coretan kertas, ngerekam di HP jadul, sampai di potongan kertas post-it. Sebetulnya sudah lebih dari sepuluh tahun, terhitung multiply saja sudah dari sejak tahun 2007. Menggeluti blog buku sejak 2011, meski jadi pembaca aktif sudah sejak 2008. Sebetulnya belum lama-lama amat ya…yah saya bisa beli buku sejak punya uang, sebelumnya mah boro-boro. Sejak kuliah saya banyakan pinjam buku, kalau dari Perpustakan kampus, sudah pasti buku-buku yang membosankan.

Menulis di blog merupakan jalan sunyi yang saya pilih, mungkin karena saya introvert di dunia nyata. Sejak dulu saya tidak punya nyali jika harus berhadapan dengan orang banyak. Kegiatan ekstrakurikulerpun sekolah bahkan kampus, tidak saya ikuti. Bukan karena tidak mau, tapi saya menolak bentuk-bentuk senioritas dalam kegiatan ekstrakurikuler. Bagi saya konyol harus meminta tanda tangan senior jika ingin diterima dalam sebuah komunitas ekskul. Entahlah, mungkin pengalaman buruk saya yang mengajarkan seperti itu.

Kedua, saya merasa lebih merdeka menulis di blog sendiri. Kenapa? karena isinya adalah milik saya sendiri. Daripada nulis judul foto di platform sebelah, yang nggak bisa dicopas, nggak bisa dicross link, fotonya nggak bisa disave, buat saya sih kekayaan intelektualitas saya dirampas secara diam-diam. Bodo amat jumlah like dan comments, malah hal itu membuat saya tidak nyaman.

Kalau menulis akademis, saya bukan tidak mau, tapi lingkungan pekerjaan saya tidak mendukung. Tidak ada wadah di tempat kerja untuk menyalurkannya. Segala pemikiran dan ide tampaknya akan terbenam dalam nota-nota dinas yang menjemukan dan miskin kreativitas. Maka kadang kala, biar tetap waras saya harus ngeluarkan racunnya sedikit-sedikit lewat nulis nggak penting seperti ini.

Sembilan tahun dan terus berhitung. Semoga awet.