Preambule

Tempora mutantur, et nos mutamur in illis.

Pepatah Latin

Sebagai pengingat saja, 2020 dilewati dengan perjuangan. Mempertanyakan sampai kapan, dan bagaimana nanti nasib di depan, seolah tidak ada lagi matahari terbit. Nyatanya, tiba juga di penghujung tahun awal 2021.

Memang, hasil riset juga menunjukkan bahwa kekuatiran sebagian besar -mungkin bahkan tiga perempat besar – tidak terjadi. Kuatir itu kan faktor bawaan manusiawi, satu paket dengan perasaan cukup. Merasa kuatir, kita tidak bisa menghindarinya, tetapi hanya bisa kelola, atur, supaya tidak terlalu berlebihan. Pande-pande kaulah, gitu kata Orang Medan.

Ada dua hal yang saya sarankan untuk tetap dilakukan di tahun ini supaya tetap menjaga kewarasan. Kalau membaca, sudah pasti. Cuma kurangi baca medsos, kita akan tergoda membandingkan diri dengan orang lain. Itu racun. Pertama, jangan lupa luangkan waktu untuk melihat tumbuh-tumbuhan, kalau bisa merawatnya itu bonus banget. Belajarlah keindahan dan estetika dari hal-hal yang tampaknya sederhana seperti pohon, bunga, taman, kebun. Anda akan beroleh kebijaksanaan. Kedua, olah raga. Entah hanya sekedar jalan kaki, lakukanlah secara teratur. Kalau sudah menjadj gaya hidup, mudah-mudahan jalan anda lebih panjang, lebih banyak. Pepatah lama mengajar bahwa hendaklah kau berdoa agar ada jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat. Ikhtiar menjaga kewarasan pikiran adalah dengan berolahraga. Bukan kaleng-kaleng.

Itulahyang saya representasikan dalam kedua foto ini. Murah. Sehat. Bermanfaat. Barusan kita lewati tahun yang “gila”, Banyak sekali hal tak terduga yang ikut mengubah cara hidup kita. Teori survivalnya Darwin, masih relevan hingga kini.

waktu itu berubah dan kita pun ikut berubah di dalam kurun waktu tersebut.

Terjemahan

Di tengah ketidakpastian yang menghampar di depan, mari kita pelihara pengharapan. Pengharapan baru karena setiap hari punya anugerahnya sendiri.

Depok 0101 2021