Kontroversi lagu RASA SAYANGE

 

Mungkin banyak dari kita yang tahu lagu RASA SAYANGE. petikan lagunya seperti ini:

rasa sayange, rasa sayang sayange

e..lihat dari jauh rasa sayang sayange

………(aku lupa)

yang jadi pembicaraan hangat di dunia maya adalah, lagu tersebut jadi theme song-nya pariwisata malaysia. bisa dilihat di http://www.rasasayang.com.my/

ketika saya baca di detiknet baca di sini http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/10/tgl/03/time/150226/idnews/837427/idkanal/398, banyak sekali komentar mengenai hal ini. Kecaman ditujukan kepada Malaysia yang terkesan arogan karena mengklaim lagu itu adalah milik mereka. Silakan dibaca sendiri komen-komen dari pembacanya ya..

Nah, ada satu komentar yang menurut saya cukup menarik, karena dia memandang dari sisi musik. berikut ini saya tampilkan:

juda,

saya mau ikut mmengomentari lagu”rasa sayange/hey”.

pertama perkenalkan,saya adalah salah seorang mahasiswa jurusan seni musik,dan saya sedang menyusun tugas akhir.selain belajar alat musik,saya juga mempelajari bermacam-macam mata kuliah musik seperti :komposisi,aransement dan semua materi tentang musik.Saya juga sering terlibat dalam pembuatan lagu dengan beberapa musisi.saya juga mengajar di beberapa tempat kursus musik di jakarta. kita melihat permasalahan ini sudah semakin memanas.banyak orang berkomentar hanya berdasarkan “panas hati”dan “rasa cinta negri”.di sini saya coba memberikan komentar yang ilmiah. beberapa hari saya mempelajari lagu itu.saya coba membongkar “isi/materi” yang terkandung di dalam lagu tersebut.

saya mempelajari komposisi dan aransemen-nya.sebagai mahasiswa seni,urusan komposisi dan aransement sudah merupakan “makanan” pokok .kita wajib memahami kedua unsur itu di dalam pembuatan lagu. lagu rasa sayange mempunyai”nada dasar major”.tangga nada pentatonik juga terdapat dalam lagu ini.tangga nada pentatonik merupakan tangga nada yang lazim di pakai dalam musik-musik daerah di indonesia,khususnya jawa dan indonesia timur. mungkin malaysia masih serumpun dengan indonesia.tetapi perlu kita ketahui,malaysia terletak berdekatan dengan indonesia sebelah barat(minang).sedangkan lagu-lagu daerah berirama minang jarang yang memakai skala tangga nada pentatonik.lagu berirama melayu banyak menggunakan skala tangga nada “minor”.jadi kemungkinan besar lagu “rasa sayange” berasal “bukan” dari barat.atau dengan kata lain bukan lagu berirama “melayu”.

kita bisa melihat dari lagu-lagu malaysia.pencipta lagu-pencipta lagu malaysia kebanyakan menggunakan skala tangga nada “minor”. kita bisa ambil contoh:isabela(search),suci dalam debu dll.aransemen dan komposisi di dalam lagu-lagu ini berbeda dengan komposisi yang terdapat di lagu-lagu indonesia yang cenderung menggunakan tangga nada “major”. kalau kita melihat dari segi “lyric” lagu.lyric lagu sangat mudah untuk di “rubah”.beda lyric mungkin bisa beda arti.tetapi aransement lagu yang di rubah akan membuat suatu lagu “hilang”.kami musisi sering “merilis” ulang lagu orang.mungkin kami bisa merubah lyricnya.tapi pada saat kita merubah aransementnya,maka lagu tersebut juga akan “kehilangan keasliannya”.jadi orang mungkin tidak akan tau keaslian lagu gubahan kita tersebut. tetapi dalam kasus ini,aransement lagu “rasa sayange”masih utuh belum di rubah.hanya beberapa lyrick saja yang telah di rubah.dengan kondisi ini,orang akan dapat dengan jelas melihat dan mendengar “keaslian” lagu rasa sayange.

mungkin orang malaysia boleh bersikeras bahwa itu adalah lagu mereka.mungkin mereka hanya melihat dari segi lyric yang telah dirubah.tetapi hal itu tidak akan terjadi bila mereka mau dan “MAMPU” menguraikan unsur yang terkandung di dalam lagu tersebut(sesuai dengan yang saya paparkan di atas). kita orang indonesia mungkin hanya bisa berkomentar saja.karena kita tidak mempunyai bukti yang tepat.kita juga hanya mengklaim lagu itu,karena sering kita nyanyikan.hanya sedikit lagu daerah yang mempunyai royalty.tetapi bila kita (musisi malaysia-indonesia) mau berdiskusi dan coba mempelajari lagu tersebut maka kita akan bisa mengetahui lagu “rasa sayange/hey” milik siapa.

–end of story—

Comments are closed.