Vita brevis

Kepada anakku, di kelindan semesta,

Semoga Engkau masih dalam suasana damai sejahtera yang melampaui akal. Amin.

Pada hari ini engakau telah sampai di melewati perhentian tahun 2021. Kita diundang untuk melihat kembali perjalanan hidup di sepanjang tahun 2021 dan membuat cerminan atas perjalanan itu. Pelan-pelan engkau menyadari bahwa dalam hidup, ada dalam berbagai macam lintasan yang tidak semuanya serba mulus, lurus, dan seperti yang kau inginkan.

Tentunya engkau mengingat berbagai peristiwa dan situasi dalam rekaman ingatan. Cobalah untuk menghitung kata ini pada akhir lini masa penanda waktu: semoga. Kau tahu, kadang-kadang semoga sepertinya bukan lagi doa. Tetapi meletakkan kekuatiran dan kegundahan dalam persembunyian. Ucapan selamat tampaknya perlu kau berikan pada dirimu yang berhasil bertahan tetap waras sampai ujung batas waktu 2021. Kurang lagi satu tahun usia kita. Satu tahun yang seharusnnya berharga, tiga ratus lebih kisah seharusnya dapat kau buat, karena setiap hari adalah cerita baru. Meskipun tahun kemarin bukan tahun terbaikmu, bagaimana kau menyematkan makna dalam cerita kemarin. Bahkan tanpa kau sadari, cerita itu terkadang berulang, dengan tokoh dan tempat yang berbeda. Bagaimana kau menulis kembali kisah fana menjadi abadi?

Pada awal hari ini, aku mengajakmu untuk melihat itu semua sebagai kesempatan yang diberikan Tuhan untuk menoleh sejenak dan menyadari kerapuhan kita sebagai manusia lemah, dan kita tetap dapat menceritakan kebaikanNya.

Nak, Maka tuliskan kembali ceritamu, suntinglah menjadi cerita yang membawa pemaknaan kembali atas hidup sementaramu sebagai manusia.Ingatlah Peristiwa Natal yang baru saja kita rayakan juga menegaskan kepada kita bahwa kasihNya atas kita tidak pernah berkesudahan.

Semoga kita diberi kegembiraan, ketabahan dan terus memelihara pengharapan dalam menghadapi setiap situasi hidup. Vita Brevis. Hidup itu singkat.

Selamat memasuki tahun lebih baik 2022.

Salam
Ayahmu.