Doa pagi di stasiun.

Pagi telah tiba di stasiun, suara kereta yang berhenti, dan langkah-langkah yang masih terasa letih menyambut pagi yang baru. Hati masih membawa beban perjumpaan tadi, namun sinar mentari pagi mulai mengusir kelelahan yang belum terbayar. Di penghujung tahun ini, stasiun menjadi saksi perjalanan hidup yang terus berlanjut.

Melihat pohon Natal yang bersinar dan berwarna-warni, suasana stasiun pun penuh dengan semangat kemeriahan akhir tahun. Setiap penumpang yang datang dan pergi saling menyapa, membawa cerita dan harapan masing-masing. Aku pun menyapa mereka dengan senyum, berharap dapat menyemangati hati yang mungkin juga sedang merasakan kelelahan yang sama. Di antara keramaian itu, terdengar doa-doa yang mengalun lembut dari hati yang merindukan kekuatan.

“Tuhan, mampukanlah hari ini. Meski hamba terbatas dan masih lelah, berilah kekuatan pada kaki dan hati hamba. Engkau yang tahu segala yang terbaik, hingga hamba dapat memberikan yang terbaik yang hamba miliki. Di penghujung tahun ini, kuatkan tekad hamba untuk menjalani setiap detik dengan penuh makna.”

“Dalam kelemahan ini, hamba memandang pohon Natal sebagai simbol kehidupan yang terus berlanjut, seperti perjalanan setiap insan di dalamnya. Hamba memohon dengan berpengharapan bahwa setiap langkah yang kuambil akan membawa berkah dan kebaikan. Pagi ini adalah permulaan yang baru, dan aku berharap Engkau dapat memberikan yang terbaik bagi diriku. Dalam kelemahan, aku memohon, karena aku tahu bahwa kekuatan sejati datang dari-Mu.”

“Berikanlah petunjuk, kekuatan dan perlindungan dalam setiap langkah. Amin.”