Kepada para Sahabat.

Kepada Sahabat-sahabat yang Terkasih,

Salam sejahtera dari Jakarta, yang kini menjadi saksi awal perjalanan saya ke Surabaya pada awal Oktober 2023. Hari itu, dengan hati yang penuh antusiasme, saya naik kereta api Sembrani dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Pasar Turi. Perjalanan itu adalah awal dari serangkaian perjalanan dan pengalaman yang tak terlupakan.

Sesampainya di Surabaya, saya disambut oleh suhu yang sangat panas, mencapai 36 derajat Celsius yang terasa seperti 40 derajat. Matahari bersinar terik, dan tabir surya menjadi keharusan untuk melindungi diri dari sinarnya yang menyengat. Namun, kepanasan itu tidak menghalangi semangat saya untuk menjelajahi kota yang dapat saya katakan “bersejarah” dalam bagian hidup saya.

Pada suatu sore hari, saya memiliki kesempatan langka untuk bertemu dengan seorang kawan lama di sebuah kafe di daerah Ngagel. Kami terakhir bertemu akhir tahun 2018, yang berarti sudah lima tahun berlalu sejak perjumpaan terakhir kami. Ia adalah sahabat multiply yang dulu begitu tenar pada tahun 2007.

Perbincangan kami yang semula hanya direncanakan sejam berubah menjadi empat jam yang penuh cerita. Kami berbagi pengalaman, kisah-kisah hidup, dan perjalanan yang telah membentuk hidup menjadi apa yang dialami sekarang. Saya merasa bahwa pengalaman hidup telah mengajarkan kita untuk bertahan, dan masing-masing dari kita memiliki cerita yang terukir dalam lembaran-lembaran buku harian ingatan.

Perjumpaan kami mengingatkan saya bahwa seringkali, bertemu kembali dengan teman lama adalah alasan yang indah untuk merawat kewarasan. Kehidupan ini pahit, manis, dan getir, dan terkadang kita hanya perlu menceritakannya kepada seseorang untuk meyakinkan diri bahwa perjuangan kita masih berharga.

Esoknya, saya menutup hari di Surabaya dengan mengikuti Surabaya Walking Tour di Balai Pemuda. Di sana, saya kembali bertemu dengan seorang rekan lama yang sudah delapan tahun tidak berjumpa. Pertemuan terakhir kami terjadi saat Festival Pembaca Indonesia di Jakarta. Kebetulan, kami berdua mengikuti acara yang sama, yaitu walking tour kota Surabaya dengan tema “Simpang,” sebuah kawasan yang legendaris di kota itu, dekat dengan hotel tempat saya menginap di Jalan Pemuda Surabaya.

Saya menemukan bahwa salah satu metode wisata yang menarik adalah dengan mencari paket wisata jalan kaki di suatu kota, dan saya menemukannya di Instagram. Saya merasa bersemangat untuk mendaftar dan menjalani pengalaman ini. Saya tidak ingin membiarkan situasi yang kurang nyaman atau panasnya Surabaya mengendalikan pengalaman saya. Sebaliknya, saya ingin menghadapinya dan mengisinya dengan kenangan baru.

Selama perjalanan ini, saya merenungi banyak hal. Panasnya Surabaya, pertemuan dengan kawan-kawan lama, dan berbagai pengalaman hidup yang telah terjadi selama lima tahun terakhir. Saya merasa bersyukur karena telah memiliki kesempatan untuk kembali menjelajahi jalan-jalan dan bangunan di kota ini. Kehidupan berubah, keadaan berubah, dan orang-orang pun berubah, tetapi harapan dan semangat baik selalu tetap menyala.

Dalam perjalanan ini, saya juga belajar bahwa perjumpaan dengan teman-teman lama dan mengeksplorasi kota yang pernah saya singgahi memberi saya kesempatan untuk merenung, memahami perubahan dalam hidup dan meresapi keindahan dalam detail-detail kecil. Saya menyadari bahwa perjalanan tidak hanya tentang destinasi fisik, tetapi juga perjalanan batin yang membantu jiwa saya tumbuh dan berkembang.

Saya tidak pernah merencanakan perjalanan ini, namun saya sadar sepenuhnya bahwa yang terpenting adalah menghidupi masa kini. Semoga kita semua memiliki kesempatan untuk menjalani perjalanan baru yang lebih mengasyikkan di masa depan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Surabaya dan kepada semua sahabat yang telah menjadi bagian dari perjalanan ini.

Jakarta, 20 Oktober 2023

Terima kasih atas perhatian dan doa terbaik, semoga kita semua selalu dalam kebaikan.

Dengan cinta dan rasa terima kasih. Helvry.