Lima tips berjalan kaki asyik

Berjalan kaki bagi sebagian orang adalah kegiatan mengasyikkan atau membosankan. Hal ini sangat tergantung tempat dan waktu yang dipilih, serta ketersediaan moda pengangkut alternatifnya. Saya sendiri termasuk yang menggemari berjalan kaki, karena banyak hal yang dapat saya perhatikan selama perjalanan. Selain itu, dengan berjalan kaki saya lebih cepat menghafal suatu jalan.

Seperti kegiatan lain, berjalan kaki ada yang dadakan, yang rutin, dan ada juga yang direncanakan. Jalan kaki yang dadakan biasanya karena tidak dapat dilalui kendaraan, atau kendaraannya mogok, atau karena mengunjungi suatu tempat baru. Jalan kaki yang normal/rutin, biasanya karena rutenya sudah itu-itu saja setiap hari. Seperti yang saya lakukan setiap hari dari tempat kos ke kantor pulang pergi. Jalan kaki yang direncanakan, yaitu jalan kaki yang memang diniatkan untuk dilakukan atas rute tertentu. Biasanya dilakukan survey kecil-kecilan kepada teman tentang profil jalannya, hal apa yang menarik di sana atau apakah tersedia tempat jajanan atau tempat beristirahat.

Dari pengalaman saya, seluruh jenis jalan tersebut mau tak mau harus disiapkan beberapa hal atau tips agar berjalan kaki menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikkan. 

Pada dasarnya setiap kegiatan berjalan kaki adalah pengalaman yang unik. Tidak ada pengalaman yang sama. Karena itu, saya ingin berbagi tips agar berjalan kaki menjadi bermakna (tsaah).

1. Gunakan alas kaki yang cocok dengan kaki.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa alas kaki memegang peranan penting dalam mendukung daya tahan dan kenyaman berjalan. Hindari alas kaki yang kaku atau keras yang dapat mengakibatkan lecet kaki. Penggunaan sepatu disarankan, karena turut melindungi permukaan kaki dari jalan maupun sengatan matahari.

2. Membawa topi, air minum

Memakai topi bagi saya kalau bisa harus. Disamping menahan panasnya matahari kala terik, topi juga melindungi kala hujan. Disamping itu, perlu membawa air minum untuk mengganti cairan tubuh yang keluar karena keringat. Pengalaman saya, kalau jalan kaki malam di tempat yang sejuk seperti Kota Bandung, tips ini tidak begitu digunakan.

3. Membawa kamera

Berjalan kaki identik dengan melihat. Ada banyak sekali pemandangan unik yang kita temukan. Beberapa pemandangan menarik dapat kita dokumentasikan melalui kamera HP atau kamera beneran. Unggah di medsos, lalu tunggu notifikasi. Begitu? Terserah. Tetapi percayalah dengan melihat foto foto kita yang lalu, membuat ingatan kita segar kembali, dan kenangan ketika berjalan di tempat itu menjadi terbuka kembali. Mencegah lupa selain menulis adalah memfoto.

4. Membuat imajinasi kecil

Apa yang membuat Anda senang atau apa yang membuat  anda terganggu, sebetulnya bersumber dari pikiran. Pikiran yang segar disumbangkan oleh pemandangan baru yang kita lihat. Bahkan, inspirasi muncul kala kita mengkhayal. Berimajinasilah seluasnya, anda punya ribuan alasan untuk berimajinasi. Tentang diri Anda, tentang keluarga, tentang kota yang Anda tinggali, tentang orang-orang yang Anda lihat. Tentang suara yang anda dengar. Tentang dingin yang menyentuh kulit. Tentang kenangan masa lalu. Tentang mimpi-mimpi yang belum teraih.

 Banyak.

5. Makan atau minum kala beristirahat

Jangan lupa, hal ini juga penting. Kelelahan karena berjalan perlu dirayakan dengan makan/minum. Hal ini menjadi kesempatan Anda untuk turut melatih indra perasa. Coba sesuatu makanan atau minuman yang baru. Kesampingkan dulu apakah itu enak atau tidak enak. Kapan kita tahu kalau belum dicoba?
Akhirnya, selamat mencoba.

Temukan perjalanan yang menarik.

BIP, Jalan Merdeka, 6 Juli 2017