Penerjemah Elektronik

Hari Selasa kemarin adalah hari pertama dalam minggu ini. Karena hari Seninnya libur, jadi banyak yang kantor yang masuk hari Selasa. Aku tidak tahu apa ada yang masuk hari Seninnya. Aku hanya merasa kurang panjang saja liburnya. Kalau bisa nambah satu hari lagi pasti lebih mantap. Aku tidak merasa menikmati hari libur karena besoknya ujian. Jadi demi ‘mengurangi’ rasa bersalah, mau nggak mau harus baca buku karangannya Ronald W Hilton dengan ditemani kamus elektronik Alfalink (kenapa baru sadar kalau punya kamus kayak gini lebih praktis???). Sekedar info, Alfalink-nya masih pinjam dari temen. Padahal harganya masih di bawah 200ribu, namun dibanding kepraktisannya dalam mencari terjemahan suatu kata dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia dengan kamusnya Hasan Shadily dan Echols, jelas Alfalink lebih unggul.

Biasanya kalau baca artikel dalam bahasa Inggris, di dalam laptopku sudah terinstall Oxford Genie Dictionary. Cuman itu kan kamus dari Inggris ke Inggris. Kalau sudah mengerti konteks katanya bisa lebih pas artinya. nah ini masalahnya, aku makin bingung aja kalau sudah ‘nanya’ ke kamus ini. seringan nggak nemu artinya jadi Makin ruwet dan mood pun habislah. 

Kadang kala tidak nemu juga dalam kamus ini, namun itu sangat wajar. Karena itu adalah mesin yang ada kapasitas maksimalnya, barangkali itu adalah diversifikasi produk. Kalau mau lebih canggih, maka belilah yang tipe-nya lebih tinggi (dengan konsekwensi harga tentunya). Aku hanya berpikir bisa nggak ya kalau kita menemukan arti suatu kata jadi kita tinggal add ke dalam databasenya. Otomatis kan jadi terupdate terus kamus kita itu.

sudahlah, pingin hunting beli alfalink, biar nggak minjam mulu.

Comments are closed.