Sabtu pagi

Seperti halnya kehidupan yang berlangsung rutin, kadang kala ada hal-hal yang tanpa disadari ternyata sudah menjadi kerutinan tersendiri. Itulah kebiasaan. Saya semakin terbiasa tidak membaca, dengan alasan yang tampaknya terlalu dicari-cari. Padahal, membaca itu nutrisi kan ya? sebaiknya saya segera kembali ke jalan yang benar sebelum otak saya mengalami malnutrisi.

Buku ini menjadi pilihan bacaan saya dalam siaran komunitas goodreads Indonesia..Masyarakat Adat dan Kedaulatan Pangan oleh Ahmad Arif. Luar biasa, saya baru tahu dan ngeh kalau pangan adalah kunci. Sesuatu yang tidak menarik dibicarakan di hirukpikuk jagat perpolitikan atau media sosial. Tetapi, betapa karena pangan mengubah peta politik bahkan peradaban Nusantara.

Buku ini belum selesai saya ulas, tetapi sudah saya sampaikan di meja makan, bahwa ada Sorgum, biji khas Nusantara yang gizinya melebihi beras. Itu kemana sekarang?

Akhirnya saya harus mengakui, bahwa sayalah (juga) pengonsumsi gandum impor itu.

Seperti halnya otak, tubuhpun seharusnya diberikan makanan bergizi, berkualitas tinggi, supaya apa?

supaya sehatlah.

Simpel.

Ya kan masih mau jalan-jalan. Masih mau mandang-mandang. Masih mau naik gunung, menyelam laut, dan berenang di danau. Kalau nggak sehat, cuma bisa lihat lini masa kawan? iri dong. Hahaha