Ketika orang bertanya, seberapa jauh ke sana? Kadang kala kita menjawab dalam satuan waktu. Jawaban yang tak ke jantung pertanyaan, tetapi sama-sama mengerti bahwa jarak dipersepsikan dengan waktu.

Jakarta kota. Sebuah nama keramat. Membayangkan Jakarta kota pada masa duapuluh tahun lalu adalah sebuah area ke jantung ibukota yang waktu tempuhnya sangat lama. Mengingat bagaimana menempuh perjalanan dari stasiun bernama Pondok Ranji atau Pondok Aren seolah perjalanan menuju peradaban yang modern. Dari desa ke kota. Dari udik ke hilir.

Jakarta kota bukan tempat yang ramah. Ia cukup keras dan lalim. Namun itu dulu, kini menjadi tempat bermain bagi anak-anak yang ingin mengecap pengalaman masa lalu di alun alun taman stasiun Kota, seraya mengambil swafoto untuk keperluan eksistensi di ruang media (anti)sosial.

Kini, jarak yang dipersepsikan dengan waktu menjadi lebur. Ingatan berkelindan menjadi jalan pergi dan pulang. Jakarta kota menjadi monumen jarak antara kotaku, kotamu, dan kota ibu.

Pondokcina, 17012023