Hei. Rasanya sudah lama kita tak bersua. Sekelebat aku melihatmu di stasiun, tadi. rasanya waktu tak mampu melumpuhkan ingatan Meski samar, aku masih bisa mendengar langkah kakimu yang terburu bergegas pergi. Rasanya tempat ini tidak betah membuatmu berlama-lama. Rasamu, kurasa Stasiun memang bukan rasa untuk pulang.
Category: Station
Langit gelap
Ini adalah tentang cerita setelah ungu jingga beracara di tepi cakrawala. Seruan pulang memanggil pada para pejalan yang letih. yang berbisik pada jiwanya yang terluka, "Sudahlah, kita pulang." Langit gelap, kali ini rembulan lenyap.
Jumat abu
Kadang sebuah pertanda tidak mengantar pada kenyataan. Sebuah percakapan sore di ujung hari, kembali mengingatkan menyusuri jalan-jalan sepi dini hari. Ternyata tiap hari pun punya tandanya sendiri. Tak lagi soal apakah akan hujan atau tidak, tetapi apakah hujan telah berhenti? Tak lagi soal apakah tiap mimpi menjadi aksi, tetapi apakah kau terus bermimpi? tak ada … Continue reading Jumat abu
Komuterian
Pada pagi yang beranjak riuh karena suara-suara bergegas menata sisa sarapan dan sisa mimpi kita berjumpa lagi di stasiun keberangkatan, menyapa dalam senyap seraya bertukar pesan tentang hujan dan hampir padamnya harapan selamat jalan sampai jumpa petang
Solitude 4
Saat itu tak semuanya benar-benar berhenti kala mencoba menghitung hujan masa lalu begitu banyak tempat rupa berganti dengan kisah lama menyusun jalur baru kereta berhenti memasuki stasiun hentakan kaki menjejak bumi setelah pintu terbuka wajah gusar karena mengganti janji tiba di rumah waktu tetap berjalan pada komposisinya Pada dinding kaca di balik hujan lamunan itu … Continue reading Solitude 4
Dua kisah
Dua kisah bercakap-cakap bertukar gelisah tentang penumpang yang hari ini enggan berpulang.
Mula
Kepada para penyapa pesan-pesan natal dengan kata-kata semoga dan kiranya ada waktu henti sesaat sebelum kembali berangkat adalah menyadari bahwa pada mulanya adalah kata-kata.
Sihir senja
Akhirnya. Setelah ratusan senja. Mengunjungi museum kenangan dengan ribuan lamunan. Namun kali ini dengan kopi secukupnya. Karena lebih atau kurang rezeki pada hari ini, memanglah patut dirayakan. Selamat melanjutkan perjalanan, sampai jumpa di setasiun persinggahan senja selanjutnya.
Duka
Bukan Duka-Mu abadi. Duka kita hari ini adalah daftar utang yang bertambah dan makan malam yang entah. Masing-masing insan bangun pagi dengan dukanya sendiri, menghapus air matanya sendiri dan akhirnya (mungkin) menerima (dengan pahit): bahwa kadang kala ada sesuatu yang tidak dapat diubah. Pagi ini dengan tergesa, Duka tetap menawarkan kehidupan. Entah diambil atau tidak, … Continue reading Duka
Hello september
Barusan kuhitung lagi. Ternyata telah menginjak bulan kesekian ratus. Kurasa tak perlu ada peringatan apa-apa karena memang apa juga yang baru di bawah kolong langit ini. Siapapun menunggu keajaiban-keajaiban dalam hidupnya. Terkadang bahkan memberi ucapan selamat pada diri sendiri mana kala arti selamat terkadang hanya pada yang beruntung. Dimanapun itu. Setasiun menjadi tempat perjumpaan dan … Continue reading Hello september