Jelang akhir Januari.

Di tengah semangat awal tahun, resolusi tumbuh sebagai harapan akan hidup yang lebih baik. Namun, realitas datang tak seperti yang direncanakan. Ancaman dan kejutan tak terduga, beberapa kejadian besar menjadi bayangan yang menandai awal tahun ini.

Dalam perjalanan ini, disiplin muncul sebagai penjaga keseimbangan. Tidak hanya dalam menjaga fisik melalui pola makan dan olahraga, tetapi juga dalam merawat kestabilan mental. Hari-hari yang penuh dengan pikiran yang berkeliaran dan kelelahan menuntut perhatian pada keseimbangan hidup.

Pertanyaan tentang hidup pun bergema di sudut jalan pikiran: Seberapa dalam pengetahuan kita tentang apa yang tubuh butuhkan? Begitu juga dengan asupan pikiran, dari video hingga bacaan—seberapa banyak semuanya membangun atau malah meruntuhkan pikiran?

Dalam pusaran resolusi yang masih misteri terealisasi, ada satu hal kecil muncul sebagai pembelajaran berharga: menjadi sahabat bagi diri sendiri. Di tengah daftar resolusi, terletak esensi merawat diri dengan penuh kelembutan dan pengertian. Itu bukan hanya disiplin, tapi juga kebijaksanaan memperlakukan diri kita dengan penuh kasih sayang.

Terkadang, kesibukan membuat kita tersesat dalam rutinitas tanpa akhir. Seperti seorang anak kecil yang terpesona dengan mainannya, kita bisa tenggelam dalam pekerjaan dan tugas tanpa menyadari makna sebenarnya. Sibuk, hingga lupa bertanya pada diri sendiri: mengapa kita ada di sini?

Bekerja, belajar, dan menjalani rutinitas seakan menjadi mantra tanpa tujuan yang jelas. Kita bisa kehilangan makna hidup di antara tugas dan tanggung jawab. Sebagai sahabat bagi diri sendiri, kita perlu memberi diri waktu untuk merenung. Mengingat kembali alasan mengapa kita bekerja, belajar, dan terus berkembang, mengapa kita ada disini?

Di tengah putaran roda waktu, menciptakan momen indah seperti ini dapat menjadi pelipur lara. Menemukan keceriaan dalam detil-detil kecil, seperti senyuman seorang anak dan keindahan bunga yang mekar. Mungkin, ini juga bisa menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga kepolosan dan kegembiraan dalam hidup yang sering kali kompleks dan rumit.



Selamat menjadi sahabat bagi diri sendiri dalam jalan pulang mengerjakan resolusi.