Hampir tengah minggu awal Agustus. Dari awal 2020 hingga empat bulan lagi tahun ini berakhir, apakah tidak begitu terasa atau waktu tidak begitu lama? Konon katanya kenapa waktu terasa cepat karena kita (selalu) merasa tidak kelaparan.
Suatu perjumpaan kecil yang kadang kala dipicu hal-hal sederhana, seperti ngopi bareng, nyoto, nyate, ngegame atau sebagainya adalah hal efektif membuat kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam hidup. Dalam masa pandemi sekarang, bagi yang dibesarkan dalam suasana guyub, ngumpul, apalagi yang cari duit dalam keramaian orang dan sejenisnya merasa sangat “tersiksa” dengan adanya tanda pagar dirumah saja. Uang tidak bisa datang begitu saja, sementara kebutuhan berekspresi pun tampaknya semakin ingin meledak di tengah nafas pendek karena menghirup udara yang tertahan topeng pelindung wajah.
Karena itu perjumpaan kecil yang tiba-tiba, tanpa perencanaan yang mengikuti hukum 80/20 terasa begitu berharga. Bagaimanapun Covid19 memberi inspirasi pada Ketahanan20 untuk kreatif mencari jalan baru. Momen Idul Adha minggu lalu menjadi pemicu perjumpaan kecil ini, setidaknya semangat untuk berkorban untuk meluangkan waktu dan memberi hidup untuk ditukar dengan tertawa dua babak.
Kamipun pulang dengan sedikit kelegaan, karena besok harus bertarung berdamai lagi dengan ancaman. Sebuah penutup yang akan menjadi cerita pelengkap, bahwa sepulang dari sini, roda kendaraan yang kami tumpangi butuh didongkrak, keringat mengucur deras.
20200805