Hasta Mañana

Pada penghujung hari kita sematkan sampai jumpa yang masih misteri: kapan dan dimana. Namun seperti hari ini, esok pun punya kesusahan dan keajaibannya sendiri. Kali ini kita putuskan untuk menukar sebagian usia, kepada perjumpaan kilat, yang tak tahu awalnya: kapan dan dimana. Dan waktu akan menggunakan sengatnya: lupa. Dan kita berhasil bersiasat menggunakan celah untuk … Continue reading Hasta Mañana

Rabu abu

Sebelum dibuang dan diinjak insan Aku ingin melukis pada batu-batu ingatan, Tentang persinggahan, perjalanan, dan persahabatan, Tentang cinta yang terus abadi dalam semesta tak bertepi Pada debu, Kepadamulah kami kembali. MB, 02032022

Gubeng

Suara palu memelan, suara sirine memanggil takzim para kerani dan pegiat logam besi. Barangkali kudapan dan kopi hangat sudah menanti di rumah, sembari mendengar berita hujan di bulan desember. Betapa nikmatnya kesusahan yang selesai sehari. Wahai yang masih menunggu pagebluk reda, sabarkan dan kuatkan. Kesusahan ini akan nikmat. Pada waktunya.

Serenade

supaya malam tak menjadi menakutkan, ada baiknya kita ikutkan pagelaran pada ujung hari ini. Ada ribuan tanya yang membutuhkan jawab: tak semua tanya punya jawaban. kembali sebelum malam tiba, setengah langit menitipkan pesan agung: siapa yang oleh karena kekuatirannya menambah sehasta saja pada jalan hidupnya.

Perjalanan ke Barat

Atas nama waktu acapkali adalah suatu masa yang imajinatif, angan-angan, yang bisa jadi tidak akan diraih. Peristiwa yang tampaknya biasa dan tak pentingpun dibalut ketidakpastiannya dengan kredo: aku percaya waktu kan menjawab. Sajak Sapardi tentang sepasang sepatu saling berbisik yang hanya mereka pahami berdua. Perjalanan ke Barat kali ini tidaklah bersama bayang-bayang di depan. Ada … Continue reading Perjalanan ke Barat

Percakapan sunyi

Ketika perjalanan dari Barat bersama bayang-bayang, tak lagi menjadi pertengkaran: siapa yang lebih dulu tiba?menggeser pandang beberapa derajat ke depan, membagi indra mengerjakan tugas berbeda: tak ingin kehilangan keindahan sekalian tak ingin kehilangan tujuan."terbuat dari apakah perjalanan?"seorang pejalan mula-mula bertanya pada bayangan.sebelum senja tenggelam, bayang-bayang menjawab: "ia terbuat dari khayalan dengan keberanian secukupnya."