[terpisah]

Disclaimer: Bukan endorse.

Peringatan bagi yang manis!

Ketika saya ditanya, apa kuncinya untuk menurunkan berat badan, jawaban saya sederhana: pahami apa yang dimakan.

Kita mungkin cukup sering membaca, namun literasi mengenai gizi dan kalori masih sangat minim. Buat penyuka kopi seperti saya, kopi sanger khas Aceh yaitu kopi robusta yang dicampur dengan kental manis adalah kopi yang nikmat. Persoalannya adalah, berapa banyak kental manisnya, dan berapa kalorinya.

Dulu, saya menggunakan takaran empat sendok makan kental manis untuk satu cangkir kopi. Dan ketika saya lagi “kumat”, empat cangkir sehari dengan takaran yang sama akan masuk ke lambung saya.

Berapa kalori kental manis dalam satu cangkir kopi seperti itu? Satu sendok makan kental manis sama dengan 35 kalori. Artinya ada 140 kalori dalam setiap cangkir, atau 560 kalori dalam empat cangkir. Setelah tahu, what next?

Inilah persoalannya, bahwa dalam makanan tertentu ada jumlah kalori yang banyak sekali, padahal belum tentu mengenyangkan. Apa mungkin sumber tenaga dari kopi saja? Tentu tidak, ada berbagai makanan lain yang masuk, dengan jumlah kalori yang beragam. Belum lagi bicara soal serat, vitamin, protein, dan sebagainya. Dan tentunya, bagaimana membakar kalori yang berlebih lewat aktivitas fisik.

Perhitungannya sederhana, kalori keluar > kalori masuk agar terjadi defisit kalori, atau minimal kalori keluar = kalori masuk.

Maka kenali diri kita lewat makanan. Makan enak itu perlu, karena itulah salah satu cara menikmati hidup. Lidah kita diberi karunia untuk mengecap berbagai rasa, pengalaman rasa juga turut mempengaruhi kita dalam suasana batin dan mood baik. Namun, ada yang harus diperhitungkan, kalori tadi.

Karena yang manis mungkin bukan lagi pesona.

Akhirnya saya punya kebiasaan baru, yaitu memilih meminum kopi tanpa mengaduk gula, atau kental manis itu. Dengan filosofi yang saya bangun sendiri: manis di awal sudah mainstream.

Pada akhirnya, bagaimana kita mempersepsikan rasa menjadi pengalaman. Pengalaman mengecap. Maka mungkin paket “manis” pada kemasan sachet di atas dibuat terpisah. Karena pengalaman manisnya pingin di atur secukupnya. Atau mungkin ia punya pengalaman manis yang pahit:

Manis di bibir, memutar kata. Malah kau tuduh akulah. Sebagai penyebabnya

Mencari alasan – Exist

tapos, 250123