Cerita cepat.

Di atas rel yang membelah waktu, kita kembali lagi, tak bersama tugas, pagi yang terburu dengan waktu Sahur yang terlambat  namun, beriringan dengan senyum lepas, menyusuri jalan-jalan abadi menyusun kenangan  seketika, mata terpejam, dunia terlelap, seakan baru saja, mimpi-mimpi menyapa, sejenak saja, seakan sekejap tlah berlalu, pada jalur cepat, tiada waktu bagi lamunan. di pagi … Continue reading Cerita cepat.

Puasa

Jika Anda memutuskan untuk bertemu seseorang atau ingin sendiri di suatu cafe, pertimbangan apa yang Anda lakukan? Pertimbangan pertama adalah; Anda mau ngapain? Mau bengong, lihat orang-orang, ngobrol serius, ngobrol santai, atau mau kerja? Kriteria saya adalah, makanan dan minuman nomor dua. Kriteria pertama, tempat itu cukup nyaman. Dalam artian, hawanya cukup sejuk baik berpendingin … Continue reading Puasa

Catatan perjalanan  BD JKT

Hari ini saya beruntung. Bangun kesiangan, karena masih train-lag hari sebelumnya pergi subuh pulang malam Jakarta - Bandung - Jakarta. Kepengen makan Bakmie Jawa, kok ya kemarin nggak sesuai ekspektasi. Janjian ketemu teman, nggak bisa karena rapat sampai malam. Akhirnya saya pulang dengan Whoosh. Namun sebelumya, saya siapkan pekerjaan membuat Newsletter yang sudah 31 Minggu … Continue reading Catatan perjalanan  BD JKT

Merebah.

Seseorang merasa lelah setelah seharian beraktivitas. Pikirannya tertuju pada keinginan untuk rebahan di tempat tidurnya yang nyaman. Namun, saat ini dia sedang menunggu kereta di stasiun. Meskipun keretanya masih satu jam lagi datang, udara sejuk di stasiun membuatnya merasa adem. Meski sebenarnya tidak sabar untuk rebahan, tetapi udara sejuk itu memberikan sedikit kenyamanan dan menyegarkan … Continue reading Merebah.

More than words.

Menjelang senja yang tak begitu dingin di kafe Bandung, diiringi penyanyi dan melodi gitar yang merdu dari "More Than Words". Disaat not-not itu mengalir, saya melihat perjalanan langkah-langkah saya, menuju tempat ini. Pandangan yang dulunya mungkin hanya sebatas langit-langit kafe, kini merambah ke dalam ingatan yang tersemat di sudut kota. Suatu renungan muncul, bahwa hidup … Continue reading More than words.

Waktu ku kecil, hidupku amatlah

Dalam masa kecil, saya tidak ditempa menjadi seorang seniman. Meski begitu, cinta terhadap musik mengalir dalam diri saya, dan saya memulai perjalanan belajar memainkan alat musik secara otodidak. Tak pernah mencapai tingkat mahir, namun cukuplah untuk menciptakan keharmonisan di dunia pribadi. Kemampuan melukis tidak ada di repertoar saya, namun mata ini menemukan keindahan dalam gambar … Continue reading Waktu ku kecil, hidupku amatlah

BD.

Tentunya ada cerita di balik peristiwa. Hujan siang tadi sedikit membawa kesejukan dari kota yang sebelumnya panas menyengat. Urusan belumlah selesai, tetapi tak dapat berlama. Sebaris pesan ajakan makan siang, untuk sementara ditunda entah kapan. Sungguh, tak ingin segera pulang. Suasana ini masih terlalu nyaman, untuk menuntaskan segala urusan, meski berteman sepi dan hujan. Ingin … Continue reading BD.

Pagi yang basah di pintu stasiun.

Pagi datang dengan lembut dalam pelukan langit yang masih enggan beranjak cerah. Jalanan masih basah dari hujan semalam. Daun-daun masih berserakan dari hembusan angin subuh tadi. Orang-orang berkumpul dengan senyum yang merona, menantikan kedatangan dengan penuh harap yang dinanti. Semangkuk nasi hangat dan cawan kenangan yang menghangatkan pagi yang syahdu. Stasiun sepi kembali, menanti pejalan … Continue reading Pagi yang basah di pintu stasiun.